trem@ui.ac.id +6221 7867 222
trem@ui.ac.id +6221 7867 222

Kunjungan (Studi Banding) ke Departemen Manajemen Risiko Bank Indonesia

Slide

JAKARTA – Kepala Biro Transformasi, Manajemen Risiko dan Monitoring Evaluasi (Biro TREM) Universitas Indonesia (UI), Bapak Vishnu Juwono, S.E., M.I.A., Ph.D didampingi oleh Kepala Bagian Manajemen Risiko, Bapak Nyoto Asgard, S.E., M.Si., ERMAP beserta tim, berkesempatan melakukan kunjungan ke Departemen Manajemen Risiko (DMR) Bank Indonesia (BI) pada tanggal 10 Oktober 2023. Kunjungan ini dimaksudkan untuk menambah wawasan yang dimiliki Biro TREM UI khususnya Bagian Manjamen Risiko, mengenai penerapan manajemen risiko dari best practice yang telah dilakukan oleh Bank Indonesia. Studi banding ke BI kali ini merupakan rekomendasi dari tim manajemen risiko Kementerian Keuangan untuk mempertajam wawasan Biro TREM UI terkait penerapan manajemen risiko.

Pada kesempatan ini, tim dari Biro TREM UI diterima oleh Bapak Fitra Jusdiman selaku Kepala Grup Manajemen Risiko Enterprise Bank Indonesia. Beliau menjelaskan mengenai sejarah terbentuknya Departemen Manajemen Risiko di Bank Indonesia. Manajemen risiko di bank sentral tidak bersifat generik, karena fungsi bank sentral di masing-masing negara berbeda. Dan oleh karena profit dan loss di Bank Indonesia tidak terlalu strategis dibandingkan dengan perbankan di sektor private, maka Bank Indonesia melakukan banyak penyesuaian terhadap dasar penerapan manajemen risiko sesuai dengan kebutuhan BI.

Selanjutnya pemaparan lebih mendalam terkait penerapan manajemen risiko di Bank Indonesia disampaikan oleh Bapak Lily M. Sadeli selaku Koordinator Kelompok Pengembangan Manajemen Risiko dan Pengelolaan Data dan Informasi (KPPDI), menurut beliau, setelah dibentuk pada tahun 2014, langkah pertama yang dilakukan Bank Indonesia adalah membentuk budaya sadar risiko. Budaya sadar risiko di Bank Indonesia dibentuk berdasarkan pada nilai-nilai strategis, kode etik dan pedoman perilaku, serta tata kelola yang baik. Menurut beliau, besarnya dukungan dan arahan dari Anggota Dewan Gubernur dalam pengelolaan risiko, serta komitmen seluruh pegawai untuk melaksanakan kode etik membuat proses internalisasi manajemen risiko ke dalam budaya kerja institusi dapat terjadi lebih cepat. Untuk dasar penerapan manajemen risiko di BI,  merupakan kombinasi antara COSO, ISO 31000, OCEG, IIA dan mengacu pada framework yang terdiri dari (i) Strategic Risk & Major Project ; (ii) Financial Risk & Short Term Strategic Program; (iii) Operational Risk, Compliance & Fraud Risk yang merupakan arahan dari top manajemen Bank Indonesia.

[wpcode id="9615"]

Terjemahkan »