Depok – Pada tanggal 27 Januari 2022 silam, Biro TREM UI melakukan kegiatan sharing session secara dalam jaringan (daring) dan menyimak pemaparan dari Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP), Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdik) Jawa Tengah (Jateng), terkait Zona Integritas (ZI) dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM). Kegiatan diawali dengan sambutan dari Dr. Vishnu Juwono, S.E., M.I.A., Ph.D., selaku Kepala Biro TREM UI. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan bahwa tahun 2022 ini, UI mengusulkan 2 (dua) fakultas untuk meraih predikat ZI, yakni FK UI untuk ZI WBK dan FKM UI untuk ZI WBBM. Lebih lanjut, alasan Biro TREM UI mengundang LPMP Disdik Jateng adalah karena melihat bahwa LPMP Disdik Jateng memiliki core business yang cukup relevean dengan UI, sehingga dapat dipelajari bersama-sama terkait upaya dalam meraih predikat ZI WBBM.
LPMP Disdik Jateng sebenarnya pada telah mendapat predikat WBK sebelumnya, tepatnya tahun 2019, dan telah melanjutkan ke tahap berikut yaitu WBBM namun gagal. Hal ini disebabkan karena LPMP Disdik Jateng belum memiliki data terkait evaluasi pelayanan publik sesuai dengan kriteria yang ada. Dua tahun berselang, tepatnya pada tahun 2021, LPMP Disdik Jateng kembali mengikuti ZI WBK-WBBM, dan akhirnya berhasil mendapat predikat WBBM yang diimpikan. Tagline LPMP Disdik Jateng adalah “Bersih dan Melayani”, yang artinya bahwa instansi tersebut bekerja secara berintegritas, mampu mengakomodasi kebutuhan daripada instansi eksternal yang berkaitan dengan LPMP Disdik Jateng itu sendiri.
Lebih lanjut, LPMP Disdik Jateng meluncurkan 5 (lima) inovasi, di mana 4 (empat) dari seluruh inovasi yang dicanangkan tersebut ditujukan kepada pihak eksternal, untuk mewujudkan birokrasi yang bersih dan melayani. Hal ini tidak lain untuk membuktikan bahwa layanan daripada instansi tersebut bebas dari unsur korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN). Inovasi tersebut contohnya QA Model, SPMI Go, SIMPADU Dikbud, Quick Response, dan Lentera.
Dalam melakukan perbaikan kualitas layanan, LPMP Disdik Jateng mendapat masukan (feedback) dari Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara – Reformasi Birokrasi (PAN-RB) pada tahun 2019. Adapun rekomendasi yang dimaksud antara lain memperbaiki definisi kinerja, melakukan monitoring dan evaluasi terhadap efektivitas inovasi, serta melakukan pengembangan inovasi yang konkret dalam rangka mendukung kinerja organisasi. Tindak lanjut dari masukan tersebut adalah LPMP Disdik Jateng telah mencapai target Indikator Kinerja Kegiatan (IKK), seluruh stakeholders terlayani dengan baik, berkualitas, dan adil, efisiensi anggaran dan layanan, hingga peningkatan mutu pendidikan di sekolah-sekolah dalam ruang lingkup instansi tersebut. Sebagai informasi, fokus inovasi daripada LPMP Disdik Jateng dikhususkan kepada stakeholder (sekolah dan pemerintah daerah) dan kualitas layanan dengan berbagai metode, seperti pembinaan, evaluasi, supervisi, dan lainnya.
Beberapa poin terkait diskusi maupun tanya jawab yang berlangsung dirangkum sebagai berikut.
- Upaya yang dilakukan untuk menjaga (maintaining) integritas setelah berhasil meraih peringkat ZI WBK adalah memperkuat proses internalisasi di dalam lembaga, yakni LPMP Disdik Jateng, sebab setiap insan dalam satuan kerja (satker) tersebut turut menjaga marwah daripada proses WBK-WBBM ini. Tidak lupa juga adanya kontrol dari pihak eksternal, ditinjau dari bagaimana setiap bagian dari LPMP Disdik Jateng dapat bersikap responsif dalam menjawab dan mengatasi persoalan.
- Dalam menentukan tim senior-junior dalam konteks ZI WBK-WBBM, pihak LPMP Disdik Jateng membentuk 44 tim untuk menjaga semangat daripada ZI di tubuh organisasi. Seluruh pegawai masuk ke dalam tim tersebut, sehingga muncul rasa saling memiliki dan terlibat di dalam setiap kegiatan LPMP Disdik Jateng. Tentu, untuk pembagian tim tersebut juga melihat dari kapabilitas masing-masing pegawai. Contohnya, pramubakti masuk ke dalam tim Gerakan Bersih, untuk melakukan sosialisasi dan penyuluhan terkait fasilitas maupun sarana dan prasarana, agar dapat dijaga tetap bersih dan terawat.
- Sistem apreasiasi dilakukan secara konsisten oleh pihak LPMP Disdik Jateng, contohnya adalah sebagai berikut. Terdapat pemilihan pegawai teladan setiap bulan, dengan hadiah berupa piagam dan voucher belanja koperasi. Untuk sistem punishment mengacu pada sistem presensi, seperti pemotongan tunjangan kinerja (tukin) bila terlambat hadir, dan mengutamakan pendekatan persuasif. Tiap pagi juga diadakan apel (briefing) untuk memberikan apresiasi kepada pegawai. Meski kontribusi kecil, tetap diapresasi, sebagai motivasi untuk bekerja lebih baik lagi.
Setelah dilakukan diskusi, kegiatan kemudian ditutup oleh Kepala Biro TREM UI dan diakhiri dengan foto bersama secara virtual.
Galeri foto