Depok – Pada tanggal 28 Juli 2021 yang lalu, telah diselenggarakan sosualisasi RBTU dengan direktur secara daring. Sosialisasi tersebut dihadiri oleh Para Direktur, Kepala Biro, Kepala Kantor, Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) di lingkungan UI, dan Wakil Dekan/Wakil Direktur sebagai perwakilan dari Fakultas, Sekolah, maupun Program Vokasi di UI. Kegiatan diawali dengan sambutan dari dr. Agustin Kusumayati, M.Sc., Ph.D. selaku Sekretaris Universitas yang menjelaskan pentingnya transformasi sebagai bentuk implementasi reformasi birokrasi, diwujudkan dengan pembentukan Gugus Tugas RBTU. Selanjutnya, Kepala Biro TREM UI Vishnu Juwono menekankan pentingnya RBTU sebagai bentuk kewajiban UI dalam mendukung penerapan reformasi birokrasi dan percepatan transformasi dalam organisasi UI. Hal ini berkaitan dengan agenda nasional dan juga adanya arahan dari dua kementerian secara langsung, yakni Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara – Reformasi Birokrasi (PAN-RB) RI dan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Teknologi, dan Perguruan Tinggi (Kemendikbudristekdikti RI). Terdapat beberapa poin yang dipaparkan dalam sosialisasi tersebut, antara lain sebagai berikut.
- UI sebagai organisasi harus melakukan transformasi, oleh karena beberapa sebab berikut:
- kepuasan terhadap UI (sebagai organisasi) masih cukup rendah,
- adanya silo mentality (sikap enggan untuk berbagi dengan pihak lain), yang berdampak pada timbulnya tumpang tindih dalam tupoksi, dan
- mahasiswa masih belum merasa puas terhadap sistem penilaian, pembelajaran, dan administrasi di dalam UI, sebagai organisasi pendidikan.
- Capaian UI dalam skala nasional dan internasional:
- peringkat 2 se-Indonesia,
- peringkat 365 dalam QS Ranking,
- peringkat 801 dalam THE Ranking, dan
- peringkat 301-500 dalam QS Graduate Employability Ranking.
- Pencapaian di atas masih rendah, oleh karena beberapa alasan berikut, di antaranya:
- jumlah sitasi (kutipan) terindeks bereputasi pada karya tulis ilmiah masih rendah,
- kualitas dosen S-3 dengan jabatan LK dan GB masih rendah, dan
- kurangnya kemitraan antara pihak kampus (UI) dengan pihak pemberi kerja, sehingga dapat menyulitkan lulusan baru untuk meniti karier di dunia kerja.
- Terdapat 25 inisiatif strategis (IS) yang diturunkan dari program kerja dan indikator dalam Renstra UI, disesuaikan dengan relevansi dan isu-isu strategis yang ada. Tidak hanya itu, dokumen pendukung lainnya adalah UI Strategic Prioritization, yang memuat berbagai inisiatif yang termasuk ke dalam high impact initiatives, sehingga pada tahun 2024 mendatang, UI dapat segera mencapai momentum transformasi. 25 IS tertuang secara konkret dalam kerangka acuan program RBTU, yang selanjutnya menjadi acuan dalam penyusunan dan pelaksanaan rencana aksi (renaksi) transformasi universitas.
- Renaksi transformasi yang akan disusun bukan untuk membuat kebijakan baru, melainkan untuk mengawal dan mengoptimalkan berbagai program dan dokumen transformasi yang sudah ada, sehingga proses transformasi yang dimaksud dapat segera diimplementasikan tiga tahun ke depan. Lebih lanjut, renaksi memiliki dua tujuan, yakni:
- mengoptimalkan program kerja seluruh unit yang ada supaya dapat berjalan sesuai tujuan, dalam rangka menyelesaikan persoalan yang dihadapi UI, dan
- memastikan penerapan dari masing-masing IS, salah satunya dengan memasukkan program kerja ke dalam RKT pada masing-masing unit yang relevan.
- Menindaklanjuti reformasi birokrasi yang menjadi kerangka dalam RBTU, terdapat 8 (delapan) area perubahan yang termasuk di dalamnya, yaitu: 1) manajemen perubahan, 2) penataan sistem manajemen SDM aparatur, 3) penguatan organisasi, 4) penataan peraturan perundang-undangan, 5) penataan tata laksana, 6) penguatan pengawasan, 7) penguatan akuntabilitas kerja, dan 8) peningkatan kualitas pelayanan publik. Pembentukan Gugus Tugas RBTU ini dapat menjadi langkah awal untuk mendukung penyelenggaraan reformasi birokrasi di UI, baik sebagai individu maupun sebagai profesional (dari unit kerja). Tujuan dari dibentuknya Gugus Tugas RBTU tersebut adalah untuk memastikan partisipasi dari seluruh pihak agar pelaksanaan reformasi birokrasi dan transformasi universitas dapat menjadi lebih terukur dan terarah.
Kegiatan paparan kemudian diikuti dengan kegiatan tanya jawab, dimulai dari Direktur Logistik, Kasubdit UKK Pengabdian dan Pelayanan Masyarakat, Direktur DISTP, Kepala BPMA, dan Wakil Dekan Fakultas Teknik (FT) UI. Kegiatan sosialisasi tersebut diakhiri dengan penutup dari dr. Agustin Kusumayati, M.Sc., Ph.D., sehingga kegiatan sosialisasi yang telah berlangsung ini turut menerima masukan, saran, dan rekomendasi yang diberikan dalam rangka mewujudkan perubahan dalam tata kelola universitas. Hal ini ditujukan agar UI menjadi institusi pendidikan yang adaptif dan responsif dalam menangkap peluang yang ada di tengah masyarakat.