Depok – Pada tanggal 24 Juni 2021, telah dilaksanakan rapat pemaparan konsep Reformasi Birokrasi dan Transformasi Universitas Indonesia (RBTU) secara daring. Rapat ini dibuka oleh dr. Agustin Kusumayati, M.Sc., Ph.D selaku Sekretaris Universitas yang menjelaskan terkait pentingnya reformasi di universitas sebagai salah satu bentuk penerapan Reformasi Birokrasi. Selain itu, Universitas Indonesia (UI) mengembangkan konsep Reformasi Birokrasi yang akan dilaksanakan bersama di linkungan universitas dan diikuti dengan pembentukan gugus tugas RBTU. Selanjutnya, Vishnu Juwono, S.E., M.I.A, Ph.D., selaku Kepala Biro Transformasi, Manajemen Risiko, dan Monitoring Evaluasi (TREM) UI.
Kegiatan rapat ini dihadiri oleh Vishnu Juwono, S.E., MIA., Ph.D selaku Kepala Biro TREM UI, dr. Agustin Kusumayati, M.Sc., Ph.D selaku Sekretaris Universitas, Prof. Dr. rer. nat. Abdul Haris selaku Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan), Vita Silvira, S.E., Ak., MBA., CA. selaku Wakil Rektor Bidang Keuangan dan Logistik, drg. Nurtami, Ph.D., Sp,OF(K) selaku Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi, dan Dr. Abdillah Ahsan, S.E., M.S.E selaku Direktur Sumber Daya Manusia.
Perlunya RBTU ini berangkat dari latar belakang Sasaran Strategis, Indikator Kinerja, dan Target pada Renstra UI 2020-2024 terkait pemeringkatan di mana UI masih belum mencapai target yang telah ditentukan, baik untuk pemeringkatan nasional maupun internasional. Selain itu, inisiasi RBTU ini juga dilatar belakangi oleh Profil Risiko UI tahun 2019-2020 yang mana terdapat 6 (enam) poin risiko yang berkaitan langsung dengan pemeringkatan nasional maupun internasional.
Pencapaian UI dalam pemeringkatan nasional maupun internasional masih rendah dan belum optimal, hal ini terlihat pada indikator sebagai berikut:
- penelitian (mencakup jumlah sitasi dan publikasi jurnal internasional yang terindeks bereputasi);
- pengajaran (mencakup reputasi akademik, rasio dosen dan mahasiswa, akreditasi program studi);
- international outlook (mencakup jumlah dosen dan mahasiswa asing);
- kualitas dosen (mencakup dosen lulusan S-3 dan dengan jabatan LK GB);
- lulusan (mencakup kemitraan antara kampus dengan para lulusan dan dengan para pemberi kerja baik perusahaan nasional maupun multi nasional, serta reputasi lulusan/alumni); dan
- penerapan kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka.
Berdasarkan indikator pemeringkatan dan profil risiko UI, terdapat 3 (tiga) tema yang perlu dieskalasi UI yaitu:
- penguatan Tridharma Perguruan Tinggi,
- manajemen SDM, penataan organisasi dan administrasi, dan
- digitalisasi, legislasi dan humas.
Selain itu, terdapat 8 (delapan) area perubahan pada Reformasi Birokrasi yang dapat digunakan sebagai tools untuk memperbaiki manajemen SDM, tata laksana, dan penguatan Tridharma.
Mengacu pada hal tersebut, diperlukan adanya kerangka Inisiatif Strategis Reformasi Birokrasi Transformasi Universitas (IS RBTU) yang menjadi acuan dalam penyusunan rencana aksi dan inisiatif program transformasi di UI. Kerangka (framework) ini juga berfungsi untuk memastikan keterlibatan pimpinan serta seluruh pihak, baik dari tahapan perumusan rencana aksi dan program inisiatif hingga implementasi untuk memastikan transformasi universitas dapat berjalan secara efektif dan efisien di seluruh organ universitas, serta memberikan hasil yang maksimal. Pembentukan Struktur Gugus Tugas RBTU ini juga bertujuan untuk memastikan partisipasi dari seluruh pihak agar pelaksanaan reformasi birokrasi dan transformasi universitas dapat lebih terukur serta terarah. Diharapkan, dengan adanya inisiatif strategis RBTU dan struktur gugus tugas RBTU dapat menunjang pelaksanaan reformasi birokrasi dan transformasi di UI secara optimal.